Rabu, 08 Agustus 2012

Menyalakan pelita hati orang agar bumi dipenuhi dengan cahaya terang

“Dunia Tzu Chi” bagai sebuah pentas dalam kehidupan manusia, di mana setiap orang mengambil sebuah peranan yang penting, setiap pemeran merupakan “dewa penolong” dan “faktor pendukung” antara satu sama lainnya, setiap orang selain dapat menyalakan pelita dalam hati sendiri, juga dapat menyalakan pelita dalam hati orang. Jangan meremehkan cahaya dari sebuah pelita kecil atau sebatang lilin kecil, sebab jika cahaya dari jutaan pelita dan lilin dikumpulkan jadi satu, akan dapat menciptakan sebuah dunia yang terang tiada terhingga.

Menyalakan pelita hati agar kegelapan berubah menjadi terang benderang

Dahulu ada seorang samanera cilik yang sedang mengikuti gurunya membina diri di atas sebuah gunung terpencil. Suatu hari, samanera kecil bertanya kepada guru: “Guru, bagimana caranya agar hati saya berubah terang benderang dan pintu kebijaksanaan terbuka?” Guru hanya menjawab dengan sepatah kata: “Nyalakan pelita hatimu --- cahaya lilin di dalam hatimu!” Samanera kecil merasa sangat bingung dan berpikir: “Guru mengajarkanku agar menyalakan cahaya lilin dalam hati, namun entah bagaimana caranya baru dapat memahami maksud sesungguhnya dari guru?”

Tak lama kemudian, guru meninggal dunia. Samanera cilik perlahan-lahan tumbuh dewasa, dia membangun sebuah lahan pelatihan baru dan menerima banyak murid. Lahan pelatihan ini memiliki sebuah ciri khas, yaitu pada sudut aula setiap harinya ditambahkan sebuah pelita, setiap kali satu pelita dinyalakan, aula akan semakin terang sedikit.

Sampai ketika usianya mencapai 70 tahun dan mendekati akhir hayatnya, dia membuka mata dan memandang pada cahaya pelita di dalam ruangan aula, kemudian menggoyangkan kepalanya dan berkata: “Guru mengajarkan agar saya menyalakan pelita hatiku. Saya telah menyalakan cahaya pelita dalam satu ruangan ini, namun saya tidak tahu seberapa banyak cahaya yang sudah saya nyalakan dalam hatiku?” Dia berbicara pada diri sendiri dengan nada penyesalan.

Namun ketika akan menghembuskan nafas terakhirnya dan kembali membuka mata untuk melihat pada semua cahaya itu, akhirnya dia dapat tersenyum dan berkata kepada para muridnya: “Cahaya di luar adalah terangnya lubuk hati. Wahai murid-muridku! Asal kalian setiap orang dapat ke luar untuk meneruskan pelita, maka dunia penuh kegelapan ini akan berubah menjadi dunia yang terang benderang. Wahai murid-muridku! Kalian semua harus seperti saya, jangan pernah meremehkan sebuah pelita kecil.”
 
Semua orang jangan pernah meremehkan sebuah pelita sekecil apa pun! Saya berharap setiap orang bukan saja menyalakan pelita dalam hati sendiri, juga harus terus menerus menyalakan pelita dalam hati orang lain. Saya berharap setiap orang dapat menyalakan sepuluh pelita hati orang lain, sepuluh orang dapat menyalakan seratus pelita hati orang lain, seratus orang dapat menyalakan seribu pelita hati orang lain, sehingga cahaya dari dunia Tzu Chi dapat mencapai setiap pelosok di dunia ini dan membuat dunia ini penuh dengan cahaya tanpa batas!

Dikutip dari buku “Tiga jalan menuju tanah suci” karangan Master Cheng Yen
 
點亮他人心光 燭光照耀大地
 
「慈濟世界」像個人生大舞臺,每個人都扮演著重要的角色,每位演出者都是彼此的「貴人」和「助緣」,除了點燃自己的心燈,也點亮他人的心燈。不要輕忽任何一盞小燈或一支小蠟燭的光亮,因為凝聚千千萬萬的燈火燭光,可以造就無量光明世界!

點亮心燈 黑暗變光明

以前有一個小沙彌尼,跟隨師父在深山裡修行。有一天,小沙彌尼問師父:「師父,如何才能使我心地光明、智慧開啟?」師父只告訴他一句話:「點亮你的心燈──心中的燭光!」小沙彌尼非常迷惑心想:「師父教我點亮心中燭光,不知道該怎麼做才能體會師父真正的意思?」

不久,師父往生,沙彌尼也慢慢長大,另外興建一所道場,並且度化許多弟子。這個道場有個特色,就是在大殿的角落裡,每日增加一盞燈,每點燃一盞燈,大殿就增加了一分光明。

一直到他七十歲即將往生時,他睜開眼睛看了一眼滿屋的燈火,然後搖搖頭說:「師父開示要我點亮心燈。我點亮了滿室的燈火,然而到底點亮了我內心幾分光明呢?」他對自己喃喃自語的慨嘆著。

但是當他即將嚥下最後一口氣,又睜開眼睛看了看所有的燭光,終於微笑著對弟子說:「室外的光,就是內心的明。弟子啊!只要你們每一個人再出去傳燈,這個黑暗的世界就會變成光明的世界。弟子們!大家要跟我一樣,不可輕視每一盞小燈!」

大家不要輕視小小一盞燭光!希望大家除了將自己的心燈燭光點燃之外,還要不斷點亮他人的心光。希望每一位都能一傳十、十傳百、百傳千,將慈濟世界的燭光遍布世界各角落,那麼這個世界將充滿無限光明!

本文摘自:證嚴上人著作《淨因三要

Tidak ada komentar:

Posting Komentar