Sabtu, 04 Agustus 2012

Apa yang terjadi sesudah mati?

Ada orang bertanya kepada Master Cheng Yen:
Konghucu pernah mengatakan “Jika anda tidak tahu akan awal kehidupan, bagaimana anda bisa tahu akan kematian?” Bagaimana cara kita memandang perkataan ini?
 
Master menjawab:
Ada sebagian orang merasa sangat khawatir karena tidak tahu bagaimana sebetulnya kondisi alam setelah kematian. Sesungguhnya, konsep moral dan berprilaku sebagai manusia saja sudah tidak tahu, bagaimana pula hendak mencari tahu tentang konsep moral dan berprilaku sebagai setan, bukankah hanya mengkhawatirkan hal yang tidak nyata saja? Telah disebutkan “jika ingin tahu akan benih karma dalam masa kehidupan lampau, lihat saja pada kondisi dalam masa kehidupan sekarang; jika ingin tahu buah karma dalam masa kehidupan mendatang, lihat saja pada apa yang diperbuat dalam masa kehidupan sekarang.” Daripada mengkhawatirkan hal yang akan terjadi sesudah mati, lebih baik menjaga kehidupan sekarang dengan lebih bersungguh hati – benih apa yang ditanam akan menuai buah itu pula. Artinya kita harus menjaga batin dan prilaku diri dengan sebaik mungkin, hal yang tidak bermanfaat bagi orang lain janganlah dilakukan, jika ingin melakukan sesuatu, lakukanlah hal yang mendidik dan memberi manfaat bagi masyarakat banyak. Jika dapat melakukan sesuatu sampai tidak mengganggu atau mencelakai orang, malah memberi manfaat pada orang, maka kita sudah boleh bertenang hati dan tidak perlu khawatir lagi akan tujuan sesudah kematian.
 
Mencengkam momen sekarang juga
 
Orang tersebut kembali bertanya:
Sekarang banyak dari organ tubuh manusia telah dapat ditranspantasikan dan membuat usia hidup manusia bertambah panjang, maka ada orang yang beranggapan bahwa di kemudian hari usia hidup manusia bisa mencapai 150 tahun. Bagaimana pandangan Master terhadap panjang pendeknya usia manusia? Apa pula makna daripada kehidupan ini?
 
Master menjawab:
Makna kehidupan terletak pada “sumbangsih”nya. Nilai kehidupan manusia bukan terletak pada panjangnya usia, melainkan pada seberapa banyak yang telah diperbuatnya, jika tidak pernah mengembangkan kemampuan intuitif dari kehidupan, sekali pun kehidupannya lebih panjang, juga tiada makna sama sekali.
 
Orang tersebut kembali bertanya:
Jika tahu akan masa mendatang, bukankah kita bisa lebih tahu apa yang hendaknya diperbuat pada saat sekarang?
 
Master menjawab:
Setiap orang tentu telah merencanakan masa depan masing-masing, namun masa depan ini masih dalam bentuk rencana dan belum pun diperbuat, jadi buah dari masa depan ini juga belum matang. Masa depan bukan berarti masa kehidupan mendatang saja, seperti sekarang ini, kemarin anda janji temu dengan saya, sekarang anda telah datang ke griya perenungan, inilah buah hasilnya. Benihnya adalah janji temu dan buahnya adalah anda datang ke griya perenungan, apakah buah ini telah berakhir? Masih belum, sebab anda masih mau mewawancarai saya, maka di griya perenungan ini kita masih ada janji temu untuk masa mendatang, di kemudian hari saya akan menerima wawancara kalian di RS Tzu Chi. Sekarang kita berbicara berhadapan muka, namun belum tahu apakah buah dari pembicaraan kita, walau kalian sudah ada sasaran berupa rencana akan menerbitkannya, namun jika tiada pembicaraan hari ini, menurut saya rencana ini masih belum berbuah. Jika ada rencana, tanpa wawancara hari ini, mana mungkin ada buah di kemudian hari berupa penerbitannya? Jadi tetap saja harus “mencengkan momen sekarang” juga untuk melakukannya.
 
Orang tersebut kembali bertanya:
Jadi kalau tidak melakukannya, tidak akan ada buah hasil?
 
Master menjawab:
Benar! Tak peduli hari ini apa yang anda katakan kepada saya, apa pula buah hasilnya di masa mendatang, pastinya akan ada sebuah hasil. Maka jangan bicarakan masa mendatang yang sedemikian jauh dan sulit dijangkau, jangan pula percaya pada takhayul nantinya kita akan ke mana, nantinya akan ke mana tidaklah penting, terpenting adalah apa yang akan diperbuat saat ini juga.

Dikutip dari buku “Hidup dan mati dengan nyaman” karangan Master Cheng Yen
 
死後是怎麼一回事?
 
有人問:孔子曾說「未知生,焉知死?」我們要怎麼看待這句話?
 
上人開示:
有些人很煩惱,不知死後的世界究竟是怎麼一回事。其實,做 人的道理都不曉得了,就想追求做鬼的道理,這不是庸人自擾嗎?所謂「欲知前世因,今生受者是;欲知來世果,今生做者是。」與其煩惱死後的事情,不如用心照 顧好當下的人生──種什麼因,得什麼果。意思就是要好好照顧自己的心和行為,不是利益別人的事就不要做,要做就做富有教育性、利益人群的事情。假如能做到 不妨礙人、不傷害人,能利益人,我們就可以安心,不必擔心死後的去向。
 
把握此時此刻
 
又問:現在很多器官都能移植,使人的壽命延長,所以有人認為:未來人類的壽命可達到一百五十歲。請問您怎麼看待壽命的長短?活著的意義又是什麼?
 
上人:活著的意義,在於「付出」。人生的價值不在於活了多久,而在做了多少事,如果沒有將生命的良能發揮出來,活得再久也無意義。
 
又問:如果知道未來,是否會比較知道現在該怎麼辦?
 
上人:每個人都會計畫未來,這種未來光是計畫還沒有做,所以未來的果就不能成熟。 所謂未來不一定指來世,以現在來說,昨天你跟我有約,今天來到精舍,這就是結果。「因」為有約,結「果」你來精舍,這個結果結束了沒?還沒有。因為你還要 採訪我,所以在精舍時我們還相約未來,未來就是到慈濟醫院接受你們的採訪。現在我們面對面談話,但是不知道談話之後的結果又是怎麼樣,雖然你有一個目標, 計畫要如何出版,但是如果沒有今天的談話,我想這個計畫還是沒有結果。有計畫,沒有現在的採訪行動,哪有未來的出版結果?所以還是必須「把握當下」去做。
 
又問:「所以沒有去做就沒有結果?」
 
上人:對!不管你今天跟我說什麼,未來的結果將成為什麼,總是有一個結果。所以不要談到來生來世那麼遙不可及的未來,不要迷信將來要去哪裡,將來到哪裡都不重要,最重要的是現在要怎麼做。

※本文摘自:證嚴上人著作《生死皆自在》

Tidak ada komentar:

Posting Komentar