Sabtu, 04 Agustus 2012

Kalung berlianku adalah imitasi

Di Prancis pernah ada seorang wanita cantik yang berasal dari keluarga miskin, setelah dewasa dirinya menikah dengan seorang pegawai negeri sipil. Bagi keluarganya, kondisinya ini sudah terhitung cukup baik, namun setelah menikah, ternyata wanita ini setiap hari terlihat murung dan kerap mengasihani diri sendiri di depan cermin, selalu berpikir dalam hati: “Saya terlahir tidak lebih jelek dari orang, mengapa menikah ke dalam lingkungan rumah tangga demikian, tidak punya rumah yang menyenangkan atau ruang utama yang mewah, apalagi pelayan yang melayani?” Dia setiap harinya merasa kesal untuk hal itu.

Selalu merasa tidak cukup dalam memenuhi nafsu keserakahan

Suatu hari, sang suami membawa pulang selembar undangan pesta dansa pernikahan dari atasannya, undangan ini diperoleh dengan susah payah setelah mencoba meminta bantuan pada banyak orang, sebab sang istri pernah mengatakan kalau sangat ingin sekali hadir dalam satu pesta dansa yang mewah.
 
Bagi mereka, ini merupakan sebuah kehormatan, sang suami berpikir: “Istriku semestinya sangat senang sekali, tetapi nyatanya dia tidak begitu senang.” Sang suami lalu bertanya mengapa dirinya tidak senang, sang istri menjawab: “Jika ikut pesta dansa dengan pakaian terlalu sederhana tentu akan ditertawai orang, lebih baik tidak usah ikut.” Kemudian menambahkan: “Saya butuh satu set pakaian pesta yang mewah, jika dikenakan di tubuh barulah cocok.” Sang istri menyukai satu set gaun malam yang harganya 400 Frank Prancis, sedangkan uang simpanan sang suami setelah bekerja keras banyak tahun hanyalah 400 Frank lebih sedikit, namun mengingat sang istri benar-benar telah hidup susah bersamanya, sang suami dengan berat hati menarik semua uang simpanan dan membelikan pakaian pesta tersebut.
 
Tetapi ternyata sang istri  tetap tidak terlalu bergembira, sang suami kembali bertanya apa yang masih kurang, sang istri menjawab: “Walau sudah ada pakaian pesta, namun jika tiada perhiasan apa pun di tubuh, misalnya kalung atau cincin, bukankah ini menunjukkan terlalu sederhana?” Mendengar itu, sang suami dipenuhi perasaan bersalah, juga tidak berdaya, akan tetapi tiba-tiba muncul sebuah ide dalam batin sang suami, dia mengingatkan sang istri: “Bukankah kamu ada seorang teman yang kerap mengenakan perhiasan gemerlapan, berdasarkan hubungan dekat kalian, seharusnya tidak sulit untuk meminjam sebuah perhiasan darinya.” Sang istri menjawab: “Betul juga! Kenapa saya tidak teringat padanya?” Sang istri lalu menyampaikan maksudnya kepada teman tersebut, ternyata temannya itu dengan sangat murah hati mengeluarkan semua perhiasannya untuk dipilih, setelah memilih agak lama, akhirnya sang istri memilih sebuah kalung berlian, dia merasa kalau kalung ini paling cocok dengan identitas dirinya dan sebanding dengan pakaian pestanya, temannya itu dengan murah hati meminjamkannya.

Pada hari pesta, sang istri muda belia ini mengenakan pakaian pesta yang mewah dan kalung berlian yang mahal itu, ternyata dia berhasil menarik pandangan kagum dari banyak hadirin, serta mendapatkan banyak pujian, hal itu membuatnya sangat senang dan puas hati. Sehabis pesta, sepasang suami istri ini pulang dengan sangat gembira, tetapi ternyata menemukan kalau kalung berlian telah hilang! Dia tidak tahu bagaimana hendak menjelaskan kepada temannya, sehingga dengan terpaksa meminjam banyak uang ke sana ke mari demi membelikan sebuah kalung berlian yang sama persis untuk dikembalikan kepada temannya.

Setelah 4 - 5 tahun kemudian, suatu hari temannya bertemu dengan sang istri dan melihat kalau dirinya berubah menjadi sangat pucat dan lesu, bahkan tangannya juga berubah menjadi sangat kasar, temannya lalu menanyakan kabarnya dengan penuh simpati. Sang istri lalu menjawab dengan penuh penyesalan: “Dulu saya menghilangkan kalung berlian yang saya pinjam darimu, maka demi menggantikannya terpaksa meminjam banyak uang, saya harus bekerja keras untuk membayar hutang, sampai sekarang saja hutangku masih belum lunas semuanya!” Mendengar itu temannya merasa pilu di hati dan juga bersalah padanya: “Tahukah kamu? Kalung berlian saya dulu adalah imitasi!” “Apa? Imitasi! Tetapi saya membelikan kalung berlian asli untuk dikembalikan kepadamu! Benar-benar saya telah kerja dengan susah payah selama beberapa tahun ini.”

Jika tidak membiarkan diri dipermainkan oleh sikap suka pada kementerengan yang lahiriah, kehidupan akan nyaman dan bebas dari kerisauan

Dari kisah ini dapat diketahui bahwa jika seseorang memiliki sifat suka pada kementerengan yang lahiriah, itu bagaikan tertembus panah pertama; dikarenakan suka pada kementerengan yang lahiriah, lalu mencari kenikmatan yang mewah tapi tidak realistis, itu bagaikan tertembus panah kedua, jika masih terus tidak mau sadar jua, pada akhirnya tentu akan memperoleh buah penderitaan.

Saya pernah mengatakan, bagai orang sakit, “sakit jasmani” sudah cukup mendatangkan penderitaan, maka jangan lagi ditambah dengan “sakit batin”, kalau tidak, tentu hanya akan menambah parah penyakitnya dan menjadi lebih menderita lagi.

Pendek kata, dalam menghadapi penderitaan dan kesenangan di luar, harus ditangani dengan tenang hati, jika tiada keinginan untuk mengejar sesuatu, juga tiada perasaan bosan dan hendak lari darinya, maka dengan sendirinya hidup akan dapat dilalui dengan lebih bahagia, nyaman dan tanpa ganjalan di hati.

※ Dikutip dari buku “Aku cinta keluargaku” karangan Master Cheng Yen
 
我的鑽石項鍊是假的
 
法國有一個漂亮的女孩子,家境清寒,長大後嫁給一個公務員,對她的家庭而言,這已經算不錯,但婚後她卻天天悶悶不樂,常常對鏡自憐,心想:「我長得不比別人醜,為什麼我嫁到這種家境,沒有舒適的房子、豪華的大廳,更沒有僕人來服侍我?」她天天都為此而苦惱。

有九缺一 滿足貪念

有一天,她先生帶了一張上司的結婚舞會邀請卡回家,這是他費盡心思、到處拜託人才拿到,因為太太曾說,很希望能參加一次豪華舞會。

對他們而言,這是很榮幸的事,他想:「太太一定很歡喜,可是她卻不怎麼高興。」先生問她為何不開心,她說:「參加舞會時穿著太寒酸讓人家笑,不如不要參加。」 她又說:「我需要一套豪華的禮服,穿在身上才像樣啊!」她看中意一套晚禮服,價值四百法朗,而她丈夫節儉儲蓄多年的錢,總共才四百多法朗,但想到太太跟著他真的很委曲,只好咬緊牙關把銀行裡的存款提出來,為太太訂製那套禮服。

可是,她仍然不太高興,先生再問她還缺什麼,她說:「雖然有了禮 服,身上一件飾物,如項鍊、戒子都沒有,是不是太寒酸。」先生聽了覺得既歉疚又無奈!不過,他靈機一動提醒太太說:「妳不是有一位朋友,經常都戴得珠光寶 氣,憑你們的感情,向她借一件首飾應該不難啊!」太太說:「對啊!我怎麼都沒有想到她呢?」於是,她到朋友那兒表明來意,她的朋友很大方,把珠寶盒全部拿 出來給她挑選,她又戴又挑地看了好久,最後選了一條鑽石項鍊,她覺得這件首飾最適合自己的身份,和那套禮服也很相襯,她的朋友慷慨地借給她。

舞會那天,這位年輕的太太穿上豪華的禮服,戴上貴重的鑽石項鍊,在會場中果真引來許多羨慕的眼光,並且得到許多讚美,她非常歡喜、滿足。舞會結束後,夫妻倆 很高興地回到家,卻發現那條鑽石項鍊竟然不見了!她不知如何向朋友交待,只好想辦法借了很多錢,買一條一模一樣的鑽石項鍊還給朋友。

過了 四、五年之後,有一天,她朋友看到她變得很憔悴,連手也變得很粗糙,就十分關心地問候她。這位太太很慨歎地說:「當時我向你借的鑽石項鍊遺失了,為了還你 項鍊,所以去借很多錢,再做工來償還債務,一直熬到現在都沒有償清!」她的朋友聽了很心疼也很內疚地說:「你知道嗎?我那條項鍊不是真的!」「啊!是假 的,可是我去買真的鑽石項鍊還你!真是苦了我做這麼多年的苦工。」

不受虛榮心擺佈 生活輕安自在

由這則故事可以瞭解,人有了虛榮心,就像是中了第一隻箭;因愛慕虛榮而追求豪華不實的享受,就是中了第二隻箭,若繼續執迷不悟,所得的終究是苦果啊!

我也曾說過,例如生病的人,「身病」已經就夠苦了,不要在加上「心病」,否則會病上加病,苦上加苦。

總而言之,面對外界的苦或樂,要淡然處之,若沒有貪求之慾念,也無厭煩逃避之心,自然就會過得快樂自在、無所罣礙。

本文摘自:證嚴上人著作《吾愛吾家

Tidak ada komentar:

Posting Komentar