Sabtu, 10 Maret 2012

Perbedaan antara berterima kasih kepada Tuhan dan berterima kasih kepada manusia

Ada dua orang pengemis, setiap hari pada saat bersamaan mengemis pada sebuah keluarga kaya.

Kepala keluarga ini setiap hari melemparkan uang koin kepada mereka, pengemis yang sosoknya lebih tinggi besar selalu saja berteriak: “Terima kasih tuan! Anda sungguh baik hati dan penuh cinta kasih, suka sekali berbuat kebajikan, semoga anda dikaruniai umur yang panjang dan sehat selama-lamanya!”
 
Sedangkan pengemis lainnya yang sosoknya lebih kurus dan pendek hanya berkata dengan suara kecil: “Terima kasih Tuhan atas pemberianMu.”

Kepala keluarga ini setiap hari melemparkan uang koin ke luar dari jendela dan setiap hari mendengar suara terima kasih yang berbeda, di mana satunya berterima kasih kepadanya, sedangkan satunya lagi berterima kasih kepada Tuhan.

Awalnya dia tidak merasakan apa-apa, namun perlahan-lahan timbul perasaan kurang senang di dalam hatinya, perasaan kurang senang ini semakin lama semakin menumpuk, sampai suatu hari dia berpikir: “Heran! Saya yang memberikan uang kepadanya, tetapi bukannya berterima kasih kepadaku, malah berterima kasih kepada Tuhan, saya harus memberikan pelajaran kepadanya, agar dia tahu kalau yang pantas menerima ucapan terima kasihnya adalah diriku.”
 
Dia lalu pergi ke toko roti dan meminta tukang roti memanggangkan dua butir roti yang sama besarnya, sebutir roti dikorek bagian tengahnya sampai kosong dan dimasukkan barang berharga, kemudian ditutup kembali tanpa bekas, sehingga kedua butir roti terlihat sama persis.
 
Ketika kedua pengemis datang, dia memberikan roti biasa kepada pengemis bertubuh kecil yang hanya tahu berterima kasih kepada Tuhan, sedangkan roti yang berisi barang berharga diberikan kepada pengemis bertubuh besar yang setiap hari berterima kasih kepadanya.
 
Dia berpikir dalam hati: “Saya mau kamu tahu di mana letak perbedaan antara berterima kasih kepadaku dengan berterima kasih kepada Tuhan.”
 
Ketika pengemis bertubuh besar menerima roti, dia merasakan rotinya sangat berat, dalam hati berpikir: “Roti ini jelas tidak mekar dengan sempurna, pasti tidak enak.”
 
Dia terbiasa suka mengambil keuntungan dari orang lain, maka dia berkata pada pengemis bertubuh kecil: “Maukah rotimu ditukar dengan punyaku?”
Dia tidak menjelaskan alasannya, pengemis bertubuh kecil juga tidak bertanya, hanya dalam hati berpikir: “Ini mungkin juga adalah maunya Tuhan.’
 
Pada keesokan harinya, pengemis bertubuh kecil tidak lagi datang mengemis, dia memutuskan untuk pulang kampung melihat kedua orangtuanya dan memulai lembaran hidup baru, dia sungguh berterima kasih kepada Tuhan.
 
Ketika tuan punya rumah melihat pengemis bertubuh besar kembali datang mengemis, dia bertanya: “Apakah rotimu sudah habis dimakan?”

Pengemis bertubuh besar menjawab: “Sudah dimakan habis.”
 
“Lalu bagaimana dengan barang berharga di dalam roti?” Tanya tuan punya rumah.
 
“Barang berharga?” Pengemis ini baru mengerti kalau roti terasa berat karena ada barang berharga di dalamnya.
 
Dia menjawab: “Saya menyangka roti tidak mekar dengan baik, maka saya menukarkannya dengan punya temanku.”
 
Tuan punya rumah akhirnya mengerti di mana letak letak perbedaan antara berterima kasih kepada Tuhan dengan berterima kasih kepadanya, berterima kasih kepadanya hanyalah mengharapkan lebih banyak pemberiannya, sedangkan berterima kasih kepada Tuhan adalah luapan rasa gembira karena mendapatkan, tanpa ada sedikit pun keserakahan.


感謝佛陀跟感謝人的差
 
有兩個乞丐,每天同時經過一戶富貴人家。

這家的主人,每天丟銅板給他們,比較高大的那位乞丐總是大聲喊著:「多謝主人!你真是仁心大愛,做好事,願你長命百歲,永遠健康!」

但是另外一位瘦削矮小的乞丐,只是輕輕地說:「感謝佛祖的恩典。」

這家的主人每天都丟銅板到窗外,而每天也同時飄來兩種感謝的聲音,一個感謝他,另一個感謝佛祖。

這家的主人起先不覺如何?漸漸地開始有一點不舒服,那種不舒服的感覺一直累積,直到有一天,他想: 「奇怪!是我給他錢,他不謝我,卻去謝佛,我要給他一點教訓,讓他明白他應該謝的是我。」

主人到麵包店,叫師傅烤了兩條大小一樣的吐司,將一條挖空塞了珍貴的珠寶,然後再把它封起來,兩條麵包看起來完全一樣。

乞丐來的時候,他把那個普通的麵包交給瘦小的、只會感謝佛的乞丐,而把那條藏著金銀珠寶的麵包,交給高大、每天謝他的乞丐。
 
主人心想:「讓你知道,謝我跟謝佛祖的差別在哪裡!」
 
那個高大的乞丐拿到麵包,覺得好重,心想:「這麵包一定沒有發好,鐵定不好吃。」

他一向喜歡佔便宜,所以對矮小的乞丐說:「我這條吐司麵包跟你換好嗎?」
他沒說理由,瘦小個乞丐也沒有問,心裡想著:「這應該也是佛祖的安排!」就跟他換了。

第二天,那個瘦瘦小小的乞丐,就再也沒有來乞討了,他決定回去看望他的爸爸媽媽,準備過另一種新生活,他好感謝佛祖!

主人看到高大的乞丐又來乞討,就問:「你的吐司麵包吃完了嗎?」
胖胖高大的乞丐回答:「吃了啊!」
「那!裡面的金銀珠寶呢?」主人問。

「金銀珠寶?」乞丐這下才明白,吐司麵包的沉重是因為裡面包著珍寶。
 
他說:「我以為是發酵不好,所以把它跟我朋友的交換了。」

主人終於明白,感謝佛祖跟感謝他的差別在哪裡了,感謝他只是想貪求更好,而感謝佛祖卻是怡然自得的無所貪念啊!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar