Sabtu, 10 Maret 2012

Mengapa justru menimpa diriku?

Ketika mengalami bencana tidak diharapkan, sering orang bertanya-tanya mengapa justru diri sendiri yang selalu tertimpa bencana dan malapetaka?
 
Master Cheng Yen menjelaskan dengan mengutip syair dari “Dharma bagaikan air” (Pertobatan air samadhi penuh welas asih), manusia awam “mungkin menciptakan dosa karena tiga karma, mungkin melakukan kesalahan karena keenam indera, mungkin timbul pikiran jahat karena khayalan, mungkin ternoda karena melekat pada kondisi luar”, kadangkala aktifitas tubuh, mulut dan pikiran telah menciptakan dosa, namun kita masih tidak menyadarinya, juga mungkin saat enam indera berhubungan dengan lingkungan luar, lalu timbul gangguan pikiran, saling membandingkan dan kemelekatan, maka ketika sekarang kita bertemu dengan jalinan jodoh tidak baik, kita seharusnya melakukan refleksi dan mencengkam niat awal yang semula jernih, jangan biarkan pikiran bukan-bukan tersimpan dalam batin.
 
“Dalam membina diri, kita harus membina dada yang lapang dan niat yang murni, barulah dapat menjalin jodoh baik dengan orang dan menanam benih baik; kita harus membangkitkan suasana hati lapang ‘tiga tiada di dunia ini’ ---
di dunia ini tiada orang yang tidak kucintai, tiada orang yang tidak kupercayai dan tiada orang yang tidak kumaafkan, sehingga tidak akan timbul perselisihan dengan orang. Jika antar sesama harmonis, masalah harmonis dan prinsip kebenaran juga harmonis, baru akan terbina jalinan jodoh baik.”

Master melanjutkan, jika tidak dapat melapangkan hati dan selalu melekat pada kebingungan, pada saat menerima balasan karma penuh penderitaan, masih saja timbul pikiran bukan-bukan dan menciptakan karma buruk, itu “bagaikan
sepuluh kejahatan timbul saling berganti dan menumbuhkan  kerisauan tak terhingga jumlahnya”; tabiat buruk yang terakumulasi dalam jangka waktu lama masih belum terhapus, sekarang malah menambah karma buruk, itu akan membuat hati tidak tenang dan lingkungan luar tidak damai, sehingga tidak akan ada kedamaian selama-lamanya.

Wujud dosa yang dilakukan walau tidak terhingga, namun sumber penderitaan dan dosa ini hanya ada tiga”, segala macam bentuk dosa dari makhluk hidup bersumber pada kerisauan, karma dan buah karma dalam batin manusia.
***

Tiada seorang pun yang dapat memperkirakan apakah detik selanjutnya akan berada dalam kondisi selamat, justru manusia yang berada dalam ketidak kekalan selalu saja mencari-cari demi kenikmatan di masa mendatang; Master mengatakan, kehidupan ini memang penuh ketidak kekalan, namun kita harus mencengkam niat baik sesaat untuk mengejar taraf kesadaran dan kembali pada sifat hakiki yang semula suci, sebab batin menuju pencerahan ini baru kekal adanya.

Ceramah Master Cheng Yen pada tanggal 25 April 2011
Dikutip dari Jurnal Harian Master Cheng Yen edisi musim panas tahun 2011
 
 
為什麼偏偏是我?
 
面對突如其來的意外災難,常有人心起疑問,為什麼偏偏是自己橫遭災禍?

上人以「法譬如水」之歌詞解說,凡夫「或因三業獲眾罪,或因六根起過非,或因妄心生邪思,或因外境染諸著」,有時身、口、意造了罪業,卻不知不覺,也可能因為六根接觸外境而起心動念、計較執著,所以現在遇到惡因緣,要自我反省,把握清淨的初發心,莫讓雜思妄念存心。

「修行要修得心寬念純,才能在人與人之間結好緣、種善因;提起『普天三無』的寬大心懷──天下沒有我不愛的人、沒有我不信任的人、沒有我不原諒的人,就不會與人爭執我是你非。人圓、事圓、理圓,才能結好緣。」

上人續道,若無法開闊心量,總是迷茫執著,在受苦果、苦報之中,還不斷地起心動念造惡業,則「如是輾轉十惡生,增長萬千諸勞塵」;積累已久的習氣尚未消除,又再新增惡業,如此內心不安、外境不能祥和,則永無寧日。

「所作罪相雖無量,罪苦根源計有三」,眾生的種種罪相,是來自於人心的煩惱、業障與果報。

***

任何人都無法預知下一刻是否平安,偏偏人們在無常中總是為了未來的享受而不斷地追求;上人開示,生命無常,但要能把握剎那間的發心,追求覺悟的境界,回歸清淨本性,這一念清淨道心才是永恆的。

證嚴上人開示於2011425
本文摘自《證嚴上人衲履足跡》2011夏之卷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar