Rabu, 02 Mei 2012

Mengapa untuk berkegiatan Tzu Chi perlu “Magang”?

Ada orang bertanya kepada Master Cheng Yen:
Mengapa untuk berkegiatan Tzu Chi perlu menjalani tahap “magang” dan tahap “trainee”?
 
Ketika Master bersama dengan para relawan dari Yilan Taiwan sedang membahas tentang arah kegiatan organisasi, Master menyatakan bahwa dalam organisasi Tzu Chi harus dibangun sistim, baru kita bisa bergerak dalam skala global, kita harus membuat orang yang baru bergabung dalam Tzu Chi untuk memahami secara jelas akan arah Tzu Chi, bagi orang yang setelah melakukan pengamatan dan mendapatkan pemahaman, lalu berkeinginan untuk berpartisipasi lebih lanjut, boleh didorong untuk mendaftarkan diri sebagai relawan dalam masa “magang” (belajar melalui observasi), tujuannya agar yang bersangkutan lebih memahami akan Tzu Chi, jadi kita bukannya hanya mengajak orang untuk bergabung tanpa memberikan bimbingan.

Menggalang hati cinta kasih merupakan hal terpenting, tahap magang merupakan batu ujian

Master menekankan bahwa ketika para Komite menggalang donatur, bukan demi menggalang dana, melainkan demi menggalang hati cinta kasih donatur, “Semua diciptakan oleh batin, bencana di dunia ini semakin sering terjadi, hanya jika batin manusia dapat disucikan barulah dunia dapat terselamatkan.” Master menjelaskan bahwa agama sekarang sangat rumit, keyakinan dalam agama Buddha saja penuh corak ragam, ketika belum bergabung ke Tzu Chi, mungkin batin belum tahu arahnya, sebab banyak orang bergabung melalui pintu amal, hanya berlandaskan sebuah niat untuk berbuat kebajikan dan dimulai dari menjadi donatur Tzu Chi, dalam proses berhubungan dengan insan Tzu Chi, insan Tzu Chi memberikan bimbingan dengan sepenuh hati, sehingga yang bersangkutan dapat merasakan dan berikrar untuk terjun berpartisipasi, setelah itu dirinya dipandu untuk menjalani masa magang agar mendapatkan pemahaman lebih mendalam lagi, apakah semua yang dilakukan oleh Tzu Chi sesuai dengan harapannya, apakah merasa bersuka cita dalam melakukannya?

Memandu di jalan Bodhisattva Tzu Chi, tidak kenal mundur setelah menyaksikan penderitaan

“Magang adalah memberikan kesempatan kepada orang untuk melihat Tzu Chi dengan lebih jelas lagi, mengukur diri sendiri apakah mampu mengikuti langkah kaki kita di jalan Bodhisattva ini? Apakah setelah menjalaninya timbul perasaan suka cita?” Master memberikan contoh, sering terlihat insan Tzu Chi dari Yilan pulang ke Hualien untuk menjadi relawan rumah sakit atau relawan kebersihan di Aula Jing Si, memang diketahui bahwa kegiatan survei dalam misi amal dan misi pelestarian lingkungan Yilan telah dilakukan dengan baik, maka perlu memberikan bimbingan kepada para
relawan dalam masa magang agar terjun berpartisipasi secara nyata dalam misi-misi Tzu Chi. Insan Tzu Chi dalam membantu dan mendampingi orang yang menderita jasmani dan batin adalah memberi perhatian dan dorongan semangat dalam jangka panjang, agar dapat mencabut penderitaan secara tuntas dan yang bersangkutan tidak lagi takut menghadapi segala kesulitan, contohnya ketika ada penerima bantuan yang harus berbaring sepanjang tahun di ranjang atau menderita penyakit jiwa, sehingga lingkungan rumah dan tubuhnya sangat jorok dan bau, namun insan Tzu Chi dapat menahan hal yang tidak tertahankan orang pada umumnya, mereka memobilisasi diri untuk membersihkan lingkungan rumah dan tubuh penerima bantuan, dengan bahasa lembut menghibur orang yang menderita, secara terus menerus mengadakan interaksi untuk membantu penerima bantuan ke luar dari kesulitan hidupnya dan memandunya ke arah kebajikan demi menyelamatkan batinnya.
 
Master menyampaikan bahwa insan Tzu Chi menggunakan cinta kasih universal dan tenggang rasa untuk menyelamatkan semua makhluk, setelah donatur mendaftarkan diri untuk menjalani masa magang, kita harus membimbingnya untuk terjun langsung dalam kegiatan, jika setelah relawan magang ini melakukan kontak langsung dengan orang dalam penderitaan yang sehari-hari dihadapi oleh para relawan dan mendapatkan pemahaman darinya, lalu dalam diri yang bersangkutan tidak timbul keinginan untuk mundur, maka boleh diajukan untuk menjalani masa trainee (ikut pelatihan). Dalam masa trainee, yang bersangkutan dapat lebih mendalami pembinaan ke dalam dan tindakan ke luar daripada insan Tzu Chi, ke dalam mampu memberi perhatian dan mengasihi, ke luar mampu menyayangi, memberikan cinta kasih yang setara, baik terhadap keluarga sendiri dan saudara sedharma mau pun terhadap orang menderita yang tidak dikenal. Master mengatakan lebih lanjut, biar bagaimana pun mendengarkan pembabaran Dharma, terpenting adalah Dharma dapat diserapkan ke dalam batin: “Seperti disebutkan oleh orang bijak jaman dulu: ‘Tidak perlu mencari Buddha jauh-jauh ke Puncak Gunung Nasar, sebab Puncak Gunung Nasar sebenarnya ada dalam batin setiap orang; setiap orang memiliki Pagoda Puncak Gunung Nasar, baik-baiklah membina diri dalam Pagoda Puncak Gunung Nasar ini.’ Saya hanya membuka jalan untuk kalian, sedangkan jalan ini harus kalian temukan di dalam batin kalian sendiri.”
 
做慈濟為何要「見習」?
 
有人問,做慈濟為何要經過「見習」和「培訓」?

上人對宜蘭師兄師姊提及會務運作的依循方向時,指出慈濟團體須建立制度才能通行於國際,大家要使有心投入者認清慈濟的方向,能於觀察、了解之後發心更進一步者,鼓勵其報名見習,即是使其更為了解慈濟,而非只是一味地要人加入卻不予引導。

募心為首要 見習試金石

上人強調委員勸募會員,不為募款而要募心,「一切唯心造,天地之間災難紛呈,唯有淨化人心才能救世。」上人說明,現在的宗教很複雜,佛教信仰亦有不同的色彩,未進入慈濟之前,心不知道路方向,許多人由善門入佛門, 因一念善心起,開始當慈濟會員,與慈濟人接觸的過程中,由慈濟人用心引導,使之有所感受而發心投入,就要接引他在見習時多多了解,看看慈濟所做是否與自心 貼合,能否信受歡喜?

帶領慈濟行 見苦不退轉

「見 習,就是讓人『看慈濟』看得更清楚,衡量自己能否跟著我們走這條路?且在走過之後,覺得很歡喜。」上人舉例說,常見宜蘭慈濟人回花蓮擔任醫療志工或是靜思 堂的福田志工,尚知宜蘭的慈善訪視、環保志業做得很好,勉眾要帶領見習者實際投入諸多志業事項。慈濟人幫助、陪伴身心受苦之人,是長時間的關懷帶動,為徹 底救拔苦難而無懼一切困難,例如有的照顧戶長年臥床或因精神疾病,以致居家、身體髒臭不堪,慈濟人皆能忍人之所不能忍,動員投入清理,軟言膚慰苦難人,從 不斷地互動中救其脫離生活苦境, 也引導向善,救其心靈。

上人指出,慈濟人是用大愛、包容救度眾生,會員報名見習之後,就要帶著見習者投入實作,若是見習者親自接觸、體會 到志工平日所面對的苦難人、苦難境界而不起退轉心,就能進一步培訓。培訓中還要更深入了解慈濟人的內修外行,要做到向內關愛、向外疼惜,對自己的家人和法 親,與對待素不相識的苦難人,都要平等有愛。上人續言,再如何聽經聞法,最重要的法是在人人的心:「正如古德詩云:『佛在靈山莫遠求,靈山只在汝心頭;人 人有個靈山塔,好向靈山塔下修。』我只是為你們開路,這條路要往內心找。

Tidak ada komentar:

Posting Komentar