Kamis, 24 Mei 2012

Kenangan yang Sulit Terlupakan

Dalam kehidupan ini, kita tidak boleh menunda-nunda untuk berbuat kebajikan, sebab jika ingin berbuat satu perbuatan baik, juga butuh adanya jalinan jodoh, terpenting adalah dapat menggenggam waktu dan kesempatan untuk segera berbuat. Sering dikatakan: memberi adalah lebih berbahagia daripada menerima, dari itu jika memiliki kesempatan untuk membantu orang lain, itu adalah orang yang sangat beruntung.
 
Ada sebuah cerita sebagai berikut: Musim dingin di Eropa sangat dingin sekali dan senantiasa turun salju lebat. Pada suatu hari penuh salju, ada seorang pemuda sedang menonton televisi dan mendengarkan musik, ayahnya berjalan ke sampingnya dan menepuk bahunya sambil berkata: “Anakku, apakah musik ini enak didengar?”
 
Pemuda ini menjawab: “Enak didengar!”, ayahnya berkata lagi: “Setelah mendengarkannya, berapa lamakah musik ini ada dalam ingatanmu?” Pertanyaan ini membuat pemuda ini tertegun sejenak. Ayahnya melanjutkan: “Apakah kamu mau melakukan sesuatu hal yang sulit terlupakan dan membawakan kebahagiaan seumur hidupmu?” Anaknya menjawab: “Hal apa itu? Sedemikian istimewanya.”
 
Ayahnya menunjuk pada rumah tetangga sebelah dan berkata: “Semalam turun salju sangat lebat, nenek sebatang kara di sebelah sepertinya sudah beberapa hari ini tidak ke luar belanja. Apakah kamu bisa membantu nenek itu untuk membersihkan salju di depan rumahnya?” Pemuda itu menjawab: “Kalau hanya membersihkan salju, apa susahnya?” Dia lalu mengambil sapu dan pergi ke rumah sebelah untuk membersihkan jalan di depannya. Ketika dia selesai membersihkan dan masuk kembali ke rumahnya sendiri, tak lama kemudian terlihat nenek sebelah membuka pintu rumah dan melongokkan kepalanya ke luar, begitu melihat jalan di depan rumahnya sudah tiada salju lagi, nenek itu menampilkan sebuah senyuman penuh suka cita, selanjutnya nenek itu ke luar rumah dengan hati-hati sambil membawa keranjang. Ayahnya lalu berdiri di samping pemuda ini dan bertanya: “Apakah sudah kamu lihat? Nenek itu sudah ke luar rumah.” Pemuda ini berpaling dan memeluk ayahnya dengan senang sekali, “Ayah, terima kasih! Ayah telah membuatku tahu kalau membantu orang adalah sangat bahagia sekali.”    
 
Dua puluh tahun kemudian, pemuda ini juga telah memiliki anak, dia menceritakan kisah ini kepada puteranya. Hal yang diajarkan ayahnya dulu ini adalah sulit terlupakan selama-lamanya, jika sekarang dikenang kembali, mimik muka nenek itu ketika melihat depan rumahnya telah bersih dari salju, membuatnya teringat selama-lamanya bahwa setelah membantu orang dan menyaksikan sebuah senyuman penuh kepuasan batin, maka itu adalah raut wajah tercantik di dunia.
 
Sebetulnya, baik membina diri atau berbuat kebajikan, semuanya merupakan hal-hal biasa di dalam kehidupan sehari-hari, asal kita mau setiap saat menjaga sebuah niat kebajikan, berusaha menunaikan kewajiban dalam segala hal dan tahu untuk mencengkam momen sekarang juga, maka batin kita akan terasa nyaman dan bebas dari beban pikiran, kehidupan juga akan menjadi semakin bermakna dan semakin indah.  
 
難忘的回憶
 
人生,行善不能等,因為要完成一件好事,需要許多因緣會聚,最重要的是能否把握時間、機會,及時去做。常說:施比受更快樂,所以,有機會能及時助人,就是很有福的人
 
有一則故事──在歐洲冬天非常冷,常常下著大雪。在一個大雪天裡,一位年輕人開著電視、聽著音樂,他父親走到他的身邊,拍拍他的肩膀,說:「孩子,這音樂你覺得好聽嗎?」
 
他說:「好聽!」父親就說:「聽了音樂之後,你能記得多久?」孩子聽了愣了一下!父親接著說:「你要不要做一件能夠永生難忘的事,而且一生都會很快樂?」孩子就說:「什麼事啊?能如此特別。」
 
父親就伸手往隔壁的方向一指,說:「昨晚下了很大的雪,隔壁那位獨居老太太,好像幾天都沒有出門買東西了。你能不能拿支掃把,幫老太太屋前的雪掃一掃?」孩子就說:「只是掃掃地上的雪,有什麼困難。」就拿了掃把去清掃。
當他掃好地、進屋不久,就看到那位老太太打開了房門,看到她探出頭來看一看,屋外 的路上沒有雪了,她露出了很開心的笑容,隨後便提個籃子,小心地走出門去了。這位父親就站在孩子的身邊,問他:「你看到了嗎?老太太出門了。」孩子回過頭 來,很高興地擁抱著父親,說:「爸爸,感謝你!讓我知道幫助別人是這麼快樂。」
 
二十年後,這個年輕人也有了孩子,就把這個故事講給他的兒子聽。當年父親教他的這件事,讓他永生難忘,現在回想起來,那位老婆婆看到屋前的積雪都掃乾淨時的神情,讓他永遠記得幫助別人,看到別人滿足會心的微笑,那是世界上最美的臉孔。
 
其實,不論修行或是行善,都是在日常生活最平常的事物中,只要時時刻刻保持一分善心,凡事盡本分,懂得把握時間,內心就會輕安自在,生命也會更加充實美好。

Tidak ada komentar:

Posting Komentar