Ketika berbincang dengan insan Tzu Chi Xiamen Tiongkok, Master Cheng Yen menekankan bahwa tujuan insan Tzu Chi mendirikan lahan pelatihan di semua pelosok dunia, bukanlah demi membangunkan vihara bagi para Bhiksuni dari Griya Perenungan Hualien Taiwan, melainkan demi mempraktikkan ajaran Jingsi dan menjalankan mazhab Tzu Chi di setempat, agar semua orang bisa terlepas dari penderitaan, berbahagia jasmani dan batin.
Melindungi dunia dan membantu umat manusia
“Jika hanya ada lahan pelatihan, namun tidak ada orang, maka kita tidak akan bisa berbuat apa-apa; maka kita harus memiliki hati yang lapang dan terus merekrut relawan setempat. Kita yang berada di lahan pelatihan Tzu Chi, bukan untuk ‘melayani umat’ agar supaya mereka mau melindungi dan menunjang kebutuhan lahan pelatihan atau memberi persembahan kepada para Bhiksuni, melainkan harus ‘memimpin orang-orang’, mengajak semua orang agar melindungi dan menunjang kebutuhan dunia, serta membantu semua umat manusia.
Melindungi dunia dan membantu umat manusia
“Jika hanya ada lahan pelatihan, namun tidak ada orang, maka kita tidak akan bisa berbuat apa-apa; maka kita harus memiliki hati yang lapang dan terus merekrut relawan setempat. Kita yang berada di lahan pelatihan Tzu Chi, bukan untuk ‘melayani umat’ agar supaya mereka mau melindungi dan menunjang kebutuhan lahan pelatihan atau memberi persembahan kepada para Bhiksuni, melainkan harus ‘memimpin orang-orang’, mengajak semua orang agar melindungi dan menunjang kebutuhan dunia, serta membantu semua umat manusia.
Ketika Sang Buddha masih ada di dunia dan menghadapi Bhikkhu yang tidak mau mengikuti aturan, Sang Buddha tetap bertenggang rasa dengan hati welas asih dan terus membimbing mereka; jika memang benar-benar tidak bisa lagi dipandu kembali ke jalan yang benar, Sang Buddha juga hanya bisa menjatuhkan “brahmadanda”, artinya semua orang tidak menghiraukan dan berbicara dengannya. Master menasehati semua orang, masalah dengan orang yang tidak sepaham agar jangan terus disimpan dalam hati, sehingga memberi dampak pada batin pencerahan kita; insan Tzu Chi harus melatih “ketulusan, kebenaran, keyakinan dan kejujuran” ke dalam diri sendiri dan mempraktekkan “empat sifat luhur” kepada orang lain, terus aktif terjun ke dalam khalayak ramai untuk bersumbangsih tanpa pamrih.
“Dalam lahan bisnis ada hubungan kepentingan, jadi selalu saling berhitungan untung rugi, sehingga interaksinya lebih realistis; sedangkan di lahan pelatihan adalah demi menumbuhkan jiwa kebijaksanaan diri sendiri, maka ketika ada ketidak sepahaman dengan orang, itu harus dihadapi dengan kondisi batin sedang membina diri.”
Ceramah Master Cheng Yen pada 13 Desember 2011
※ Dikutip dari Majalah Bulanan Tzu Chi edisi 542
建道場的真實義
與廈門慈濟人談話,上人強調,慈濟在世界各地建設道場,並非為了靜思精舍的出家眾建寺院,而是要將靜思法脈、慈濟宗門落實在各地,讓人人解脫苦難,身心安樂。
護持天下事 幫助天下人
「只有土地、有道場卻沒有人力,無法做事;所以要有寬大的心量,不斷帶動在地志工。來到慈濟道場,不是『應付信徒』,要他們來護持道場、供養出家眾;而是要『領導居士』,帶領大家護持天下事、幫助天下人。」
佛陀在世時面對不守規矩的比丘,仍教導大家以慈悲心包容、引導;若實在無法導引回正道,也只能「默擯」——不與之往來交談。上人以此勉眾,莫為不合群者耿耿於懷,而影響自我道心;慈濟人要內修誠正信實、外行慈悲喜捨,積極入人群且付出無所求。
「在商場上利益相關,常為利潤而計較,互動總是比較現實;在道場中是為了成長自己的慧命,與人意見相左時,要以修行之心待之。」
證嚴上人開示於2011年12月13日《農十一月‧十九》
※本文摘自:慈濟月刊542期《證嚴上人.衲履足跡》
護持天下事 幫助天下人
「只有土地、有道場卻沒有人力,無法做事;所以要有寬大的心量,不斷帶動在地志工。來到慈濟道場,不是『應付信徒』,要他們來護持道場、供養出家眾;而是要『領導居士』,帶領大家護持天下事、幫助天下人。」
佛陀在世時面對不守規矩的比丘,仍教導大家以慈悲心包容、引導;若實在無法導引回正道,也只能「默擯」——不與之往來交談。上人以此勉眾,莫為不合群者耿耿於懷,而影響自我道心;慈濟人要內修誠正信實、外行慈悲喜捨,積極入人群且付出無所求。
「在商場上利益相關,常為利潤而計較,互動總是比較現實;在道場中是為了成長自己的慧命,與人意見相左時,要以修行之心待之。」
證嚴上人開示於2011年12月13日《農十一月‧十九》
※本文摘自:慈濟月刊542期《證嚴上人.衲履足跡》
Tidak ada komentar:
Posting Komentar