Ada orang bertanya kepada Master Cheng Yen:
“Mengapa Tzu Chi tidak menerima sumbangan dari donatur tanpa nama (no name)?”
Master menjawab:
Karena memahami dengan jelas akan hukum karma, makanya dalam pelaksanaan semua misi-misi Tzu Chi, kita wajib berhati-hati dengan penggunaan dana sumbangan. Terhadap setiap sen dari dana sumbangan para donatur yang penuh cinta kasih, juga harus dicatat dengan rinci dan jujur. Master berpesan kepada insan Tzu Chi Tiongkok, ketika sedang giat-giatnya mendorong pengembangan misi-misi Tzu Chi dan relawan setempat semakin lama semakin banyak, dalam masalah penggalangan dana sumbangan harus sangat berhati-hati dan tegas, sama seperti ketika dulu Tzu Chi baru didirikan di Taiwan, walau berada dalam masa-masa penuh kesulitan, namun kita tetap berpegang pada prinsip tidak boleh menerima dana sumbangan dari donatur tanpa nama (no name), itu demi mencegah timbulnya penyimpangan.
Menghargai setiap sen dari dana sumbangan dan menaruh perhatian pada setiap donatur
“Jika ada lima orang donatur yang tidak mencantumkan nama, tetapi relawan yang menerima dana sumbangan hanya menyetorkan dana sumbangan dari tiga orang, itu akan sulit untuk diketahui dan ditelusuri; memang di dunia ini tiada seorang pun yang tidak kupercayai, namun saya tidak boleh membiarkan seorang pun untuk berkesempatan melakukan kesalahan. Kemudian, jika ada proyek khusus, kita harus membuat rekening khusus, di mana dana sumbangannya hanya boleh dipergunakan pada proyek tersebut, penerimaan dan pengeluaran dana harus jelas. Semua ini adalah budaya humanis dari Tzu Chi.”
Relawan bernama Yuan-yu berbagi pengalaman bagaimana mengajak kaum pengusaha di Tiongkok untuk ikut terjun berpartisipasi dalam misi-misi Tzu Chi, Master mengiyakan dengan mengatakan, insan Tzu Chi di Tiongkok kebanyakan berasal dari kaum pengusaha asal Taiwan, jika di setempat ingin mengajak sama-sama pengusaha untuk membicarakan hal-hal tentang Tzu Chi, itu boleh dimulai dari membicarakan “ilmu ekonomi”. Bukan berarti membicarakan kitab ekonomi dengan kaum pengusaha, melainkan meminjam waktu, ruang dan hubungan antar sesama untuk menciptakan jalinan jodoh, dimana dalam hal ini perlu konsep ekonomi; kita harus mencengkam waktu, memanfaatkan ruang dan hubungan antar sesama untuk “membangun kepercayaan” --- insan Tzu Chi mengerjakan tugas kemasyarakatan, jadi harus membangun rasa percaya dan membangkitkan hati cinta kasih dari orang banyak, mengambil sumber daya masyarakat dan mengembalikan keuntungan kepada masyarakat.
Jika kaum kaya bisa mengiyakan konsep Tzu Chi, maka mereka memiliki kemampuan lebih besar untuk bersumbangsih demi masyarakat; sedangkan kaum menengah ke bawah, bahkan kaum miskin sekali pun, asal mau membangkitkan hati cinta kasih untuk bersumbangsih tanpa pamrih, maka mereka merupakan “kaum miskin yang kaya batin”, kekuatannya tidak kalah dari kaum kaya. Master meminta semua orang agar menghargai setiap dana sumbangan, menghargai setiap donatur di belakang setiap sen dana sumbangan; disebabkan Tzu Chi tidak pernah meremehkan dana sumbangan sekecil apa pun, makanya Tzu Chi mampu beranjak dari “Masa celengan bambu” penuh kesulitan dan berhasil membentangkan jalan Bodhisattva sampai ke dunia internasional.
“Jalinan jodoh itu harus diciptakan sendiri, jika diri sendiri tidak mau menciptakan jalinan keberkahan, maka tiada seorang pun yang dapat mengulurkan tangan untuk membantu. Ajaran Jingsi giat mempraktikkan jalan kebenaran, jadi kita harus giat membina diri, akan tetapi setiap orang memiliki keluarga dan pekerjaan, segala bidang harus dijaga, sebab jika orang harmonis dan masalah selaras, kebenaran baru diterima oleh semua orang; memang kalian harus memiliki komitmen, namun jangan sampai melalaikan kewajiban terhadap keluarga dan pasangan hidup kalian, dengan demikian baru dalam semua hal dapat sempurna.”
※ Ceramah Master Cheng Yen tanggal 7 Februari 2009
Dikutip dari “Jurnal Harian Master Cheng Yen” edisi musim semi tahun 2009
不收匿名捐贈的善款
上人開示:
因深明因緣果報,故於志業諸事,必定謹慎用度,對於愛心人、發心者的點滴善款,也務必詳實記錄。上人殷囑大陸慈濟人,在志業正要廣為推展、當地志工愈多的此時,募款之事更須謹慎扎實,如同臺灣本會自克難起始,即堅持不能收以「無名氏」匿名捐贈的善款,以防弊病。
珍惜點滴捐款 重視每一分發心
「若有五個捐款人不具名,收款志工只呈繳三人的捐款,也難以查知;普天之下沒有我不信任的人,但是我不能讓任何一個人有機會做錯事。再者,既設立專案,就要專款專用,財務收支清楚,這都是慈濟人文。」
緣於師姊分享在大陸帶動企業家投入志業的經驗,上人肯定道,大陸慈濟人以臺商為多,以同為企業家的角色在當地帶動、談慈濟人文,也可從「經濟學」切入。並非 與企業家談生意經,而是在時間、空間、人與人之間互有因果,都需要經濟概念;要把握時間、運用空間,在人與人之間「立信」──慈濟人做社會事,要在人群中 建立信任感、啟發愛心,取於社會、用於社會。
富有者認同慈濟理念,即有大力量能為社會付出;而一般家境中下、甚至是清貧生活者,只要啟發 其一念無私付出的愛心,亦是「貧中之富」,其力量不亞於富有者。上人請大家要珍惜每一分善款,珍視點滴善款背後的那一分發心;即因不輕點滴,慈濟才能從克 難的「竹筒歲月」,將菩薩道鋪展至國際。
「因緣自造,自己若不想造福緣,任何人都沒有辦法伸以援助。靜思法脈勤行道,要勤行精進,然而人人都有家庭、有事業,必須各方顧及,使人圓、事圓,道理才能圓;要有使命感,但是對自己的家人、菩薩道侶都不能疏忽,才能諸事圓滿。」
※證嚴上人開示於2009年2月7日
本文摘自:《證嚴上人衲履足跡》2009年‧春之卷
Tidak ada komentar:
Posting Komentar