Jumat, 24 Februari 2012

Merubah pandangan hidup diri sendiri

Pada 27 Oktober 1945, seorang bayi lelaki lahir pada sebuah desa petani di negara bagian Pernambuco, Brasil. Karena kondisi keluarganya yang sangat miskin, anak ini sejak usia 4 tahun sudah terpaksa turun ke jalan untuk berjualan kacang, namun tetap tidak cukup sandang dan pangan.

Setelah masuk SD, di luar jam belajarnya dia mencari makan dengan menjadi tukang semir sepatu bersama dua orang temannya, jika tidak mendapatkan pelanggan, maka dia harus menahan lapar.

Pada saat usianya mencapai 12 tahun, di suatu petang datang seorang pemilik toko cuci dan celup ingin menyemirkan sepatunya, tiga orang anak itu langsung mengerubunginya. Melihat pandangan penuh minta dari tiga anak ini, dia merasa serba salah.
 
Akhirnya, dia mengeluarkan dua buah uang koin dari sakunya dan berkata: “Siapa yang paling butuh uang di antara kalian akan saya berikan kesempatan untuk menyemir sepatuku, saya akan membayarnya dua dolar.”
 
Pada masa itu ongkos semir sepatu hanya 20 sen, jadi uang sepuluh kali lipat ini bagaikan kue yang jatuh dari langit. Ketiga pasang mata mereka segera memancarkan cahaya aneh.

“Dari pagi sampai sekarang saya belum makan, jika tidak ada uang untuk membeli makanan, mungkin saya akan mati kelaparan”, kata seorang temannya.
 
“Bahan makanan di rumahku sudah habis tiga hari, ibuku juga sedang sakit, saya harus membawa pulang bahan makanan, kalau tidak maka malam nanti saya akan dipukuli ...”, kata temannya yang lain.
 
Anak ini melihat pada uang dua dolar di tangan pemilik toko, sejenak kemudian dia berkata: “Jika kesempatan mendapatkan dua dolar ini diberikan kepadaku, saya akan memberikan kepada dua orang temanku ini masing-masing satu dolar.”

Jawaban anak ini membuat pemilik toko dan dua orang temannya merasa heran.

Anak ini menjelaskan: “Kedua orang ini adalah teman baikku, mereka sudah lapar seharian, sedangkan saya tadi siang ada makan sedikit kacang, jadi saya ada tenaga untuk semir sepatu. Biarlah saya yang semir, anda pasti merasa puas.”

Pemilik toko ini merasa sangat terharu, setelah anak ini siap menyemir sepatunya, dia benar-benar memberikan dua dolar kepadanya. Anak ini juga tidak menjilat kembali ludahnya, dia langsung membagikan uang kepada kedua temannya.

Beberapa hari kemudian, pemilik toko menemui anak itu dan memintanya agar bekerja di tokonya setelah pulang sekolah, sekaligus mendapatkan makan malam. Walau pun sebagai pekerja magang upahnya sangat rendah, namun lebih baik daripada pendapatan dari semir sepatu.
 
Anak ini tahu kalau nasibnya berubah karena perbuatannya yang mau menolong orang yang lebih membutuhkan. Sejak itu, asalkan mampu, dia akan berusaha membantu orang yang lebih susah daripadanya.
 
Akhirnya dia berhenti dari sekolah dan bekerja sebagai buruh pabrik, demi memperjuangkan hak-hak kaum buruh, dia bergabung dengan serikat buruh pada usia 21 tahun, dia juga mendirikan Partai Buruh pada usia 45 tahun.
 
Pada tahun 2002, dia mengikuti pemilihan presiden Brasil dengan slogan kampanye “Hapuskan kelaparan” dan berhasil menang.

Pada tahun 2006, dia terpilih kembali untuk masa jabatan 4 tahun kedua.
 
Selama 8 tahun pemerintahannya, dia merealisasikan janji kampanyenya untuk menjadikan Brasil sebagai kekuatan ekonomi dunia, dia berhasil membuat 93% anak-anak dan 83% orang dewasa di Brasil cukup makan tiga kali sehari. Negara Brasil yang dipimpinnya berubah dari “dinosaurus pemakan rumput” menjadi “Singa jantan benua Amerika”, sekali lompat Brasil berhasil masuk ke dalam deretan sepuluh besar kekuatan ekonomi dunia.

Tidak salah lagi kalau dia adalah mantan presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva yang masa jabatannya habis pada akhir tahun 2010.
 
Jika kita semakin menaruh perhatian pada orang, maka kita akan semakin tidak mengkhawatirkan diri sendiri. Jika kita semakin tidak mengkhawatirkan diri sendiri, maka perasaan menderita kita akan semakin ringan.
 
改變自己的人生觀
 
194510月,男孩出生於巴西伯南布哥州的一個農民家庭。因家裡窮,從4歲起,他就得到街上販賣花生,但仍衣不蔽體,食不果腹。

上小學後,他常和兩個小伙伴在課餘時間到街上擦鞋,如果沒有顧客就得挨餓。

12
歲那年的一個傍晚,一家洗染舖的老闆來擦鞋,三個小男孩都圍了過去。老闆看著三個孩子渴求的目光,很是為難。
 
最後,他拿出兩枚硬幣說:誰最缺錢,我的鞋子就讓他擦,並且支付他兩元錢。

那時擦一雙皮鞋頂多20分錢,這十倍的錢簡直是天上掉餡餅。三雙眼睛發出異樣的光芒。

我從早上到現在都沒吃東西,如果再沒錢買吃的,我可能會餓死。一個小伙伴說。

我家裡已經斷糧三天,媽媽又生病了,我得給家人買吃的回去,不然晚上又得挨打……”另一個小伙伴說。

男孩看了看老闆手裡的兩元錢,頓了一會兒,說:如果這兩元錢真的讓我掙,我會分給他們一人一元錢!

男孩的回答讓洗染鋪老闆和兩個小伙伴大感意外。

男孩說:他們是我最好的朋友,已經餓了一天了,而我至少中午還吃了點花生,有力氣擦鞋。您讓我擦吧,我一定讓您滿意。

老闆被男孩感動了,待男孩擦好鞋後,他真的將兩元錢付給了男孩。而男孩並不食言,直接將錢分給了兩個小伙伴。

幾天后,老闆找到男孩,讓男孩每天放學後到他的洗染鋪當學徒工,還管晚飯。 雖然學徒工工資很低,但比擦鞋強多了。
 
男孩知道, 是因為自己向比自己窘困的人伸出援手,才有了改變命運的機會。從此,只要有能力,他都會去幫助那些生活比自己困難的人。
 
後來他輟學進入工廠當工人,為爭取工人的權益, 21歲加入工會,45歲創立勞工黨。

2002年,他提出讓這個國家所有的人一日三餐有飯吃的競選綱領,贏得了選民的支持,當選總統。

2006
年,他競選連任,又再次當選總統,任期4年。
 
8年來,他踐行達則兼濟天下的承諾,使這個國家93%的兒童和83%的成年人一日三餐都得到了食物。而他帶領的巴西也從草食恐龍變成了美洲雄獅,一躍成為全球第十大經濟體。

沒錯,他就是2010年底任期屆滿而卸任的巴西前總統盧拉。

我們愈關心別人就愈不擔心自己。我們愈不擔心自己,我們痛苦的感受就會較不強烈

Tidak ada komentar:

Posting Komentar